5 Hal Yang Dapat Dilakukan Ketika Mengunjungi Pekalongan

Pekalongan adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang terkenal dengan Batiknya. Saya sudah berkali-kali mengajak teman-teman untuk mengunjungi kota kelahiran saya ini, namun mereka selalu bertanya “Memang di Pekalongan ada apa sih? Pekalongan panas sih, emang mau diajak kemana kalau ke Pekalongan?”. Oke, Pekalongan memang panas, banyak nyamuknya, dan kadang juga terkena rob. Dibalik beberapa masalah yang ada di Pekalongan, masih banyak hal yang bisa dibanggakan dan dikunjungi di Pekalongan. Banyak hal yang bisa dilakukan ketika mengunjungi Pekalongan.

Pada tulisan kali ini saya akan membahas beberapa hal yang bisa kalian lakukan ketika mengunjungi Pekalongan.

1. Wisata Heritage Kota Pekalongan

Pekalongan memang memiliki banyak sejarah. Sebagai kota pelabuhan, Pekalongan memiliki peran penting pada saat jaman penjajahan. Banyak pedagang yang melabuhkan kapalnya di Pekalongan sehingga Pekalongan menjadi salah satu jalur perdagangan yang ramai kala itu. Oleh karena itu, beberapa etnis mulai tinggal di kota Pekalongan untuk membangun peradaban. Banyak sekali bangunan peninggalan jaman kolonial di Pekalongan.

Di Kawasan Budaya Jetayu kalian bisa melihat Gedung Kantor Pos Kota Pekalongan. Kantor Pos Besar Pekalongan dibangun sekitar tahun 1756 sebagai tempat untuk pengiriman barang dengan rute Karawang – Cirebon - Pekalongan. Pada tahun 1900, gedung ini resmi menjadi Gedung Kantor Pos Kota Pekalongan.

Kantor Pos Besar Kota Pekalongan
Selain itu masih ada beberapa gedung atau bangunan yang bisa kalian liat di Kawasan Budaya Jetayu, antara lain Gedung Bakorwil, Gedung Pertani (merupakan bank pertama yang ada di Pekalongan), Museum Batik, GOR Jetayu (dulu adalah gedung Societet), Benteng Belanda, Tugu Nol Kilometer (Mylpaal) dan masih banyak lagi.

Gedung Bakorwil
Selain itu kalian juga bisa menikmati salah satu minuman yang sudah ada sejak tahun 1920 di kawasan budaya ini, yaitu Limun Oriental. Minuman segar dari Pekalongan ini mungkin belum terkenal seperti minuman soda lainnya. Minuman ini dibuat tanpa menggunakan pengawet sehingga tidak bisa bertahan lama. Distribusi minuman ini juga hanya sebatas di daerah sekitaran Kota Pekalongan saja. Untuk menuju Kawasan Budaya Jetayu, kalian cuma membutuhkan waktu sekitar 10 menit menggunakan kendaraan.

Limun Oriental Pekalongan
Selain mengunjungi Kawasan Budaya Jetayu, kalian juga bisa mempelajari kebudayaan Etnis Arab dan Etnis Cina di Kampung Arab dan Kampung Cina Kota Pekalongan. Kalian juga bisa mengunjungi Kampung Batik Kauman dan Pesindon untuk bisa lebih mengetahui tentang Batik Pekalongan.

2. Menikmati Keindahan Negeri Seribu Curug Petungkriyono

Bagi yang suka dengan kegiatan alam bebas, kalian wajib mengunjungi daerah Petungkriyono jika mampir di Pekalongan. Dataran tinggi yang terletak di Kabupaten Pekalongan ini memiliki julukan Negeri Seribu Curug karena memang di daerah ini terdapat banyak Curug (Air Terjun). Bahkan kalian akan menemukan beberapa curug disisi jalan yang kalian lewati.

Curug Sibedug
Untuk mencapai Petungkriyono, dibutuhkan waktu kurang lebih satu setengah jam dari pusat Kota Pekalongan. Kalian bisa menggunakan angkutan online menuju Pasar Doro. Setelah sampai Pasar Doro, kalian bisa menggunakan "Anggun Paris", Angkutan Gunung Pariwisata. Sekarang jalan untuk menuju Petungkriyono sudah mulus sehingga kalian tidak perlu khawatir untuk mengunjungi daerah ini. Disepanjang jalan kalian akan disuguhi oleh rapatnya hutan hujan tropis yang masih sangat asri. Jika beruntung kalian bisa menemukan Owa Jawa, hewan khas Petungkriyono bermain di atas pohon di kanan - kiri jalan. Selain itu kalian juga akan menemui beberapa curug kecil di jalur tersebut. Curug Sibedug, Curug Lawe, Curug Bajing, dan Curug Muncar merupakan nama-nama curug yang terkenal di daerah ini.

Curug Sibedug merupakan curug besar pertama yang akan kalian temui, letaknya tepat di pinggir jalan membuat kalian tidak perlu tracking untuk melihat curug tersebut. Curug berikutnya adalah Curug Lawe. Untuk bisa mencapai Curug Lawe, kalian harus berjalan kaki sekitar 1 jam dari pintu masuk Wisata Curug Lawe. Jika kalian tidak kuat berjalan, kalian bisa menikmati pemandangan dari gardu pandang yang disediakan oleh pengelola wisata.

Selepas dari Curug Lawe, kalian bisa melanjutkan perjalanan menuju Curug Bajing. Curug ini merupakan primadonanya pariwisata Petungkriyono. Kalian hanya perlu berjalan sekitar 10 menit dari parkiran kendaraan. Lalu dari Curug Bajing kalian bisa melanjutkan menuju Curug Muncar. Jarak dari Curug Bajing ke Curug Muncar lumayan jauh sih hehe.

Curug Bajing Petungkriyono
Selain curug, Petungkriyono juga memiliki beberapa puncak yang bisa kalian kunjungi, diantaranya Puncak Tugu, Puncak Hanoman Gunung Kendalisodo, dan Gunung Rogojembangan. Bagi yang sudah pernah naik ke berbagai gunung di Indonesia, kalian harus mampir ke Gunung Rogojembangan yang memiliki ketinggian 2100 Mdpl.

Petungkriyono juga memiliki beberapa spot yang bisa digunakan untuk sekedar mendirikan tenda, menikmati secangkir kopi bersama teman-teman. Kalian bisa melakukan hal tersebut di Camp Area Curug Lawe dan Camp Area Karang Sriti.

Camp Area Curug Lawe
Bagi yang suka mainan air, kalian wajib mengunjungi Welo Asri dan Black Canyon Kedung Sipingit. Air Petungkriyono yang masih bening dan segar membuat siapapun betah untuk bermain air disana, namun hati-hati ketika musim hujan tiba, perhatikan debit air sebelum kalian berkativitas di air, karena air bah bisa datang tiba-tiba. Saran saya, kalian mengunjungi Petungkriyono sebelum pukul 12 siang karena diatas jam tersebut biasanya daerah Petungkriyono diguyur hujan.

Kedung Sipingit, Petungkriyono
Beberapa lokasi di Petungkriyono sudah memiliki fasilitas umum seperti warung makan, mushola, dan kamar mandi. Namun ada baiknya jika kalian juga membawa makanan sendiri untuk berjaga-jaga apabila warung makan disana tutup. Di daerah Petungkriyono juga sudah tersedia beberapa homestay untuk kalian beristirahat, bahkan di kawasan Curug Lawe terdapat penginapan di tengah hutan pinus.

3. Menikmati Kuliner Khas Pekalongan

Ada yang tahu apa saja makanan khas Pekalongan? Mungkin kalian semua akan menjawab “Nasi Megono”. Memang benar, Nasi Megono merupakan makanan khas Kota Pekalongan. Selain Nasi Megono, Pekalongan memiliki beberapa makanan khas yang wajib kalian coba. Kalian bisa menikmati hidangan perpaduan kuliner Tionghoa dan India yaitu Soto Tauto. Ada juga makanan seperti Bakso namun ada campuran “so”nya (kulit melinjo), orang Pekalongan biasa menyebutnya Mie So. Makanan ini hanya bisa ditemukan di daerah Krapyak, salah satu kelurahan yang ada di Pekalongan. Di Krapyak juga terkenal dengan masakan Gulai Kacang Ijo. Gulai dicampur kacang ijo? Gimana tuh rasanya? Penasaran? Makanya sini main ke Pekalongan hehe.

Mie So Dengkil
Untuk olahan daging, kalian wajib mencoba yang namanya Pindang Tetel, eitttss pindang disini bukan ikan pindang lho ya. Pindang tetel mirip seperti rawon dan dibuat dari tetelan iga sapi. Pindang Tetel biasanya disajikan bersama dengan Lontong dan Krupuk, bisa juga ditambah dengan Tempe Goreng. Setelah Pindang Tetel, kalian bisa mencoba Garang Asem. Garang Asem Pekalongan berbeda dengan Garang Asem Kudus, di Pekalongan Garang Asem dibuat dari potongan daging sapi dan disajikan dengan kuah berempah khas Nusantara.

Pindang Tetel Pekalongan
Owh iya ada lagi nih kuliner yang wajib kalian coba di Pekalongan, Pecak Panggang dan Sayur Asem. Orang Pekalongan yang masih merantau pasti kangen sama makanan ini. Masakan khas rumahan yang selalu bisa menyembuhkan rasa rindu akan kampung halaman. Ikan yang dipanggang dicampur dengan sambal dan dimakan bersama kuah sayur asem rasanya nikmat banget. Kalian tidak bakal kesulitan untuk mencari masakan Ikan Panggang Sayur Asem karena hampir semua warung makan di Pekalongan menyediakan masakan ini.

Kok isinya makanan semua? Kagak ada minumannya? Tenang, tenang. Selain makanan, kalian juga harus mencoba variasi makanan yang ada di Pekalongan. Ada Es Sekoteng Pak Wan yang sudah ada sejak tahun 1989. Sekoteng merupakan bahasa serapan dari bahasa Tionghoa. Biasanya Sekoteng disajikan dalam kondisi hangat, namun di warung Pak Wan Sekoteng sudah dimodifikasi dan bisa ditambahkan dengan es. Uniknya Sekoteng di Pekalongan adalah minuman ini khas Tionghoa, dijual oleh orang Jawa, dan lokasinya di Kampung Arab. Ada lagi minuman dari Pekalongan yang bisa kalian coba, namanya Kopi Tahlil. Kopi dengan campuran rempah ini bisa menghangatkan kalian dikala malam.

Es Sekoteng Pak Wan

4. Belanja Batik

Main ke Kota Batik kurang lengkap rasanya kalau kalian tidak membeli batik di Pekalongan. Kalian bisa mengunjungi Pasar Grosir Setono untuk bisa berbelanja batik dengan berbagai motif dan variasi pakaian. Selain di Pasar Grosir Setono, kalian juga bisa mengunjungi Kampung Batik Kauman dan Kampung Batik Pesindon jika ingin membeli batik langsung di rumah produksinya.

Pekalongan juga memiliki sebuah festival yang diadakan sekitar bulan Oktober yang dinamakan dengan Pekan Batik Nusantara. Acara Pekan Batik Nusantara menampilkan pameran batik dari berbagai daerah, bazar batik, karnaval batik, dan berbagai acara menarik lainnya.

Karnaval Pekan Batik Nusantara

5. Menikmati Pantai Utara Jawa

Pekalongan terletak di daerah utara Jawa yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Pantai di Kota Pekalongan memang tidak seindah pantai di Bali atau pantai-pantai di daerah Yogyakarta namun ada beberapa tempat yang bisa kalian kunjungi untuk bisa menikmati hembusan angin pantai atau untuk menghantar sang surya kembali ke peraduan.

Pantai Krema (pasirsari) adalah salah satu pantai yang bisa kalian kunjungi untuk menikmati sunset. Kalian hanya perlu membayar biaya parkir untuk mengunjungi tempat ini. Selain itu kalian juga bisa mengunjungi Mangrove Park. Mangrove Park digunakan untuk pembudidayaan tanaman Mangrove yang akan digunakan untuk menghindari abrasi dan rob yang menjadi ancaman bagi penduduk pesisir Kota Pekalongan.

Pantai Slamaran juga bisa menjadi alternatif liburan kalian di Pekalongan. Kalian bisa menikmati deburan ombak sambil berteduh di bawah pohon cemara udang yang banyak tumbuh di pantai ini. Banyak pedagang yang menggelar dagangannya di pantai ini.

Mangrove Park

Pantai Slamaran
Nhah itulah beberapa hal yang bisa kalian lakukan saat kalian berkunjung ke Pekalongan. Mungkin masih ada beberapa masalah di Pekalongan, diantaranya rob di daerah pesisir, pencemaran air sungai, dan beberapa lainnya. Namun tidak ada salahnya kalian menyempatkan waktu untuk mampir ke Pekalongan. So tunggu apalagi, buruan cari tiket ke Pekalongan.

Tetap jaga kebersihan kemanapun kalian pergi. Jangan buang sampah sembarangan, setidaknya simpan dulu sampah kalian sampai menemukan tempat yang tepat untuk membuangnya.

0 Comments